Minggu, 4 Januari 2009 14:20
Iwan Siswanto
MENU utama bergaya Eropa identik dengan penggunaan saus dan pasta. Hidangan ini cukup familier bagi lidah orang Indonesia jika diolah dengan kreativitas tinggi.
Waktu makan bisa jadi merupakan momen yang paling ditunggu setiap orang. Apalagi kalau acara bersantap dilangsungkan bersama-sama. Selain dapat mengakrabkan hubungan, makan bersama juga lebih nikmat dibandingkan dengan makan sendiri-sendiri. Tidaklah mengherankan jika waktu makan menjadi sangat sakral.
Seperti di Inggris, cara makan kita harus sesuai dengan table manner. Jika tidak, kita akan dicap sebagai orang yang kurang tahu sopan santun. Berbeda dengan di Mesir. Ungkapan tamu adalah raja sangat dianut oleh masyarakat di sana. Acara makan bersama di negara tersebut akan terasa lama karena hidangan dikeluarkan secara bertahap.
Mulai makanan ringan sebagai pembuka hingga hidangan penutup, yang bisa menyajikan enam jenis menu atau bahkan lebih. Walaupun prosesi makan di setiap kawasan berbeda-beda, namun hidangan utama ala Eropa rata-rata hampir sama. Banyak hidangan bisa disajikan, mulai abalone (kerang), udang, hingga risotto khas Italia.
"Hidangan utama ala Eropa biasanya hampir sama. Rata-rata menggunakan saus, daging sapi, atau aneka bahan baku dari laut," kata chef spesialis menu Eropa, Wijaya Gunawan.
Hidangan utama bergaya Eropa, menurut Gunawan, biasanya juga disesuaikan dengan tema serta acara yang akan dilangsungkan. Dalam perayaan tahun baru, misalnya, menu-menu yang dibuat umumnya sangat spesial. Misalkan abalone dikombinasikan dengan hati bebek atau abalone dikombinasikan dengan udang.
"Semakin istimewa sebuah hari, biasanya hidangan juga semakin istimewa. Jadi menu utama ala Eropa disesuaikan dengan hari dan musim," tambah chef berkaca mata tersebut.
Menu utama ala Eropa yang paling banyak digemari, menurut Gunawan, adalah yang menggunakan saus, pasta, ataupun bahan-bahan seperti daging asap dan kentang. Selain itu, menu utama ala Eropa biasanya juga disajikan dengan segelas champagne atau wine.
"Jenis hidangan utama lain yang tidak kalah menarik adalah daging kalkun. Daging kalkun biasanya disantap pada perayaan paskah," tambah Gunawan.
Memasak hidangan bergaya Eropa, kata chef yang pernah bekerja tiga tahun di Jerman tersebut, lebih mudah dibandingkan meracik bumbu untuk hidangan tradisional Indonesia ataupun menu bergaya oriental.
"Hidangan Indonesia, apalagi yang tradisional, sangat banyak bermain bumbu. Kurang hati-hati, masakan bisa berubah rasa dan tidak otentik. Sedangkan hidangan Eropa bumbunya tidak terlalu rumit," terang Gunawan.
Untuk mampu membuat hidangan utama bergaya Eropa, dibutuhkan latihan serta praktik bertahun-tahun. "Untuk mendapatkan rasa, seorang chef harus sering-sering membandingkan hidangan yang dibuatnya dengan hidangan sejenis yang dibuat oleh chef lain," katanya lagi.
Gunawan mengakui hidangan Eropa memiliki keunikan. Keunikan itu terletak pada cara penyajiannya yang lebih menarik dibandingkan jenis hidangan lain.
"Ketika disajikan, hidangan utama ala Eropa dari segi performance sangat menarik. Intinya adalah, selera seseorang bisa dilihat dari menu yang dipesannya," ujar Gunawan. (sindo//nsa/okezone)